Kamis, 24 Desember 2015

Memandang Sisi Positif Anak Punk



MEMANDANG SISI POSITIF ANAK PUNK JALANAN

Pertama-tama perkenalkan saya adalah Isabel Anjani, saya adalah mahasiswi Universitas Negeri Yogyakarta. Saya mahasiswi jurusan Ilmu Administrasi Negara angkatan 2015.
Disini saya akan menceritakan berdasarkan apa yang saya lihat. Saya hanya ingin menceritakan sisi positif dari anak-anak jalanan yang kita ketahui anak jalanan ini adalah anak punk yang saya temui beberapa hari lalu. Ketika itu saya bersama teman saya mengendarai sepeda motor untuk pulang kerumah saya setelah melihat MangaFest.
Sesampainya disebuah jalan yang dekat dengan rumah saya kami terkena lampu merah dan membuat kami harus berhenti untuk mematuhi lalu lintas. Seketika lampu berwarna merah teman saya langsung memperlambat jalannya sepeda motor. Pada saat itu juga saya melihat ada beberapa anak Punk yang sedang menaiki Truck tanpa badan. Saya rasa mereka menumpang pada truck itu mungkin untuk pulang kerumah mereka atau untuk menuju ketempat yang mereka inginkan.
Salah satu dari anak punk yang ada diatas truck itu tiba-tiba berdiri dan mengulurkan tangannya. Saya lalu melihat kearah kiri ternyata disana ada tiga orang anak punk yang menuju kearah truck itu untuk menumpang juga. Salah satu dari tiga anak punk tersebut ternyata sedang mengendong temannya  yang terlihat lemas. Mungkin saja temannya itu sedang sakit atau kelelahan saya tidak tahu.
Anak punk yang diatas truck tadi mengulurkan tangannya kebawah sedangkan yang satunya ini naik ke truck lebih dahulu dan sama-sama mengulurukan tangannya untuk anak yang mengendong temannya ini. Anak itu langsung memberikan temannya yang ia gendong tadi kepada dua orang yang diatas truk itu dan menariknya keatas.
Saya sangat senang dan juga terharu betapa anak-anak punk ini menjaga solidaritas mereka untuk menolong sesamanya. Kebanyakan orang jaman sekarang hanya memandang anak-anak ini sebelah mata. Mungkin mereka diluar sana melihat bahwa anak-anak ini sangatlah nakal, menjijikan, jorok, urakan, bertingkah preman, dan sebagainya. Tetapi malah sebaliknya, anak-anak ini meskipun mempunyai dandanan seperti itu namun didalam hati mereka saangatlah baik dan lembut.
Bahkan belum tentu kita seperti mereka, rela membantu teman dan sesama. Jika kita lihat mungkin dandanan kita sudah kekinian,  memakai barang-barang mahal dan bermerk, rambut selalu ditata rapi dan dibuat sebagus mungkin. Namun solidaritas dan rasa peduli kita terhadap sesama saangatlah minim sekali.
Kebanyakan dari anak-anak ini ikhlas dan besar hati untuk menolong sesama tanpa mempedulikan imbalannya. Namun bagaimana dengan diri kita? Apakah kita seperti itu? apakah kita benar-benar ikhlas dan tidak mengharapkan imbalan?
Saya hanya berpendapat bahwa tidak seharusnya kita memandang orang hanya dari satu sisi saja. Entah itu sisi negatifnya ataupun sisi positifnya, karena belum tentu kita juga lebih baik dari mereka yang kita nilai.
Maka dari itu janganlah pernah memandang anak-anak punk hanya dari segi fisik dan segi yang terlihat, pandanglah juga dari segi positif yang tidak terlihat. Meski kita tahu mungkin ada beberapa anak punk yang banyak memiliki sisi negatif tetapi tidak semua anak-anak ini seperti itu.
Bahkan mungkin sebaiknya kita semua mencontoh dari solidaritas mereka ini, bagaimana mereka menjaga pertemanan dan persaudaraan yang ada. Tidak seperti kita yang kadang hanya memikirkan diri kita sendiri dengan keegoisan yang slalu menyelimuti kita ini.
Sekian tulisan dari saya apabila ada salah kata atau kalimat saya mohon maaf, kritik dan saran dari kalian saya harapkan karena demi membangun sebuah tulisan ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar