T U G A S K E L O M P O K
KOMUNIKASI ORGANISASI PT MIROTA KSM
Disusun untuk memenuhi mata kuliah
Komunikasi Organisasi
Dosen Pengampu : Dra. Lena Satlita,
M.Si.

Disusun Oleh :
1.
Rizlia
Putri Nur Pratami (15417151015/Kelas
A)
2.
Afni
Syafaatun (15417141023/Kelas
A)
3.
Isabel
Anjani (15417141035/Kelas
A)
4.
Ulfah
Rhomana Amanny (15417141036/Kelas
A)
5.
Angelica
Anindita Vinianti Putri (15417141039/Kelas
A)
ILMU ADMINISTRASI NEGARA
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2015
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
PT Mirota KSM berdiri
pada tanggal 15 November 1973. Dalam menjalankan usahanya ini Hendro Sutikno
dan Tini Yuniati dibantu oleh kelima anaknya yakni Iswanti, Siswanto, Ninik
Wijayanti, Arianti, serta Hamzah. Setelah Hendro Sutikno meninggal dunia di Tahun
1975 maka usaha ini pun mulai dijalankan oleh putra-putrinya. Siswanto
ditunjuk menjadi Direktur Utama, sementara Tini Yuniati beserta keempat anaknya
yang lain menjadi Dewan Komisaris. Kini dalam perjalanannya PT. Mirota KSM di
jalankan oleh kelima bersaudara tersebut setelah Tini Yuniati meninggal dunia
di Tahun 2004.
Komunikasi organisasi
yang terjadi dalam suatu organisasi dapat bersifat formal dan informal , dan
berlangsung dalam jaringan yang besar daripada komunikasi kelompok. Dalam hal
ini PT Mirota KSM juga menggunakan komunikasi formal dan informal karena
jaringan dalam PT Mirota KSM termasuk cukup besar. Dalam PT Mirota KSM terdapat
suatu corporate culture yakni menganggap semua manusia dalam organisasi adalah
sebuah keluarga besar sehingga terjadi kedekatan antara yang satu dengan yang
lain. Dari strategi tersebut PT Mirota
KSM terhindar dari merger dan akuisisi dari perusahaan asing dan swasta. PT
Mirota KSM dalam menjalankan perusahaannya menggunakan below the line strategy.
Dalam berkomunikasi, PT Mirota KSM juga memiliki beberapa hambatan sehingga
komunikasi kurang berjalan efektif dan efisien antara lain penguasaan
tekonologi yang rendah, sehingga terdapat ketimpangan/lag/gap di dalam kondisi internal PT Mirota KSM. Berdasarkan
paparan yang terdiri dari peluang,tantangan,dan hambatan yang dihadapi oleh PT
Mirota KSM dalam proses komunikasi organisasi tersebut, kami ingin membahas
makalah yang berjudul “Komunikasi
Organisasi PT Mirota KSM”
B.
Rumusan
Masalah
Bagaimana
komunikasi organisasi yang berlangsung di PT Mirota KSM ?
C.
Tujuan
1. Memahami
bagaimana komunikasi dalam organisasi PT Mirota KSM
2. Memahami
apa saja hambatan dalam komunikasi di PT Mirota KSM
3. Mengetahui
sejauhmana komunikasi dalam PT Mirota KSM
D.
Manfaat
Adapun
manfaat yang diperoleh adalah sebagai berikut :
1. Dapat
membandingkan teori yang didapat dalam mata kuliah komunikasi organisasi dengan
keadaan di lapangan khususnya di PT Mirota KSM
2. Menambah
wawasan dan pengetahuan menegnai komunikasi yang terjadi dalam PT Mirota KSM.
\
BAB II
KAJIAN TEORI
I.
Tinjauan
Teori Komunikasi Organisasi
a.
Pengertian
Komunikasi
Pengertian
komunikasi secara umum (Uchjana, 1992:3) dapat dilihat dari dua sisi yakni
sebagai berikut :
1. Pengertian
komunikasi secara etimologis
Komunikasi berasal dari bahasa latin communication,
dan bersumber juga dari kata communis yang artinya sama, dalam arti kata sama
makna. Jadi komunikasi berlangsung apabila antara orang-orang yang terlibat
terdapat kesamaan makna mengenai suatu hal yang dikomunikasikan.
2. Pengertian
komunikasi secara terminologis
Komunikasi yang berarti penyampaian suatu pernyataan
oleh seseorang kepada orang lain.
Komunikasi menurut beberapa ahli diantaranya
adalah menurut Everett Rogers dalam
Hafied Cangara (1998:20) Komunikasi didefinisikan sebagai “proses di mana suatu
ide dialihkan dari sumber kepada satu penerima atau lebih, dengan maksud untuk
merubah tingkah laku mereka”. Sedangkan menurut Arni Muhammad (2005:5)
Komunikasi dedefinisikan sebagai “Pertukaran pesan verbal maupun non verbal
antara si pengirim dengan si penerima pesan untuk mengubah tingkah laku”. Dapat
disimpulkan bahwa komunikasi sebagai suatu proses pengiriman dan penyampaian
pesan baik berupa verbal maupun non verbal oleh seseorang kepada orang lain untuk
mengubah sikap, pendapat, atau perilaku, baik langsung secara lisan, maupun
tidak langsung melalui media. Komunikasi yang baik harus disertai dengan adanya
jalinan pengertian antara kedua belah pihak (pengirim dan penerima), sehingga
yang dikomunikasikan dapat dimengerti dan dilaksanakan.
b.
Pengertian
Organisasi
Ada bermacam-macam pendapat mengenai apa yang dimaksud
dengan organisasi. Schein (1982) dalam Muhammad (2009:23) mengatakan bahwa
organisasi adalah sutu koordinasi rasional kegiatan sejumlah orang untuk
mencapai beberapa tujuan umum melalui pembagian pekerjaan dan fungsi melalui
beberapa hierarki otoritas dan tanggung jawab. Selain juga mengatakan bahwa
organisasi mempunyai karakteristik tertentu yaitu mempunyai struktur, tujuan,
saling berhubungan satu dengan yang laindan tergantung kepada komuniksi manusia
untuk mengkoordinasikan aktivitas dalam organissi tersebut. Sifat tergantung
antara satu bagian dengan bagian lain menandakan bahwa organisasi yang
dimaksudkan Shein adalah merupakan suatu sistem.
Selanjutnya Kochler (1976) mengatakan bahwa organisasi
adalah sistem hubungan yang terstruktur yang mengkoordinasikan usaha suatu
kelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu. Menurut Wright (1977) organisasi
adalah suatu bentuk sistem terbuka dari aktivitas yang dikoordinasi oleh dua
orang atau lebih untk mencapai tujuan bersama.
Dapat disimpulkan bahwa pengertian organisasi mencakup
tiga hal penting antara lain :
a. Organisasi
merupakan suatu sistem, mengkoordinasi aktivitas dan mencapai tujuan bersama
atau tujuan umum.
b. Organisasi
mempunyai aktivitas masing-masing sesuai dengan jenis organisasinya
c. Memerlukan
usaha lebih dari satu orang untuk menyelesaikannya.
d. Organisasi
merupakan struktur hubungan manusia.
c.
Pengertian
Komunikasi Organisasi
Berdasarkan konsep organisasi dan konsep komunikasi
tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa komunikasi organisasi merupakan
proses menciptakan dan saling menukar pesan dalam satu jaringan hubungan yang
saling tergantung satu sama lain untuk mengatasi lingkungan yang tidak pasti
dan berubah-ubah dalam suatu organisasi.
II.
Tinjauan
Teori Bentuk Komunikasi Organisasi
Komunikasi
organisasi (organizational communication)
terjadi dalam suatu organisasi, bersifat formal, dan juga informal, dan
berlangsung dalam jaringan yang lebih besar daripada komunikasi kelompok.
Komunikasi formal adalah komunikasi menurut struktur organisasi, yakni
komunikasi ke bawah, komunikasi ke atas, dan komunikasi horizontal, sedangkan
komunikasi informal tidak bergantung pada struktur organisasi seperti
komunikasi antar sejawat, juga termasuk selentingan dan gossip.
Komunikasi
organisasi (organizational communication)
terjadi dalam suatu organisasi. Komunikasi organisasi bersifat formal dan
informal, dan berlangsung dalam jaringan yang lebih besar daripada komunikasi
kelompok. Oleh karena itu, organisasi dapat diartikan sebagai kelompok dari
kelompok-kelompok. Komunikasi organisasi sering kali melibatkan juga komunikasi
diadik, komunikasi antarpribadi, dan ada kalanya juga komunikasi publik.
Komunikasi formal adalah komunikasi menurut struktur organisasi, yakni
komunikasi ke bawah, komunikasi ke atas, dan komunikasi horizontal. Sedangkan
komunikasi informal tidak bergantung pada struktur organisasi, seperti
komunikasi antarsejawat, juga termasuk selentingan dan gosip (Mulyana,
2010:83).
A.
Jaringan
Komunikasi Formal
Bila
pesan mengalir secara resmi yang ditentukan oleh hierarki resmi organisasi atau
oleh fungsi pekerjaan, maka pesan itu menurut jaringan komunikasi formal. Pesan
dalam jaringan komunikasi formal biasanya mengalir dari atas ke bawah atau dari
bawah ke atas atau dari tingkat yang sama atau secara horizontal. Ada tiga
bentuk utama dari arus pesan dalam jaringan komunikasi formal yang mengikuti
garis komunikasi seperti yang digambarkan dalam struktur organisasi yaitu :
a. “Downward communication” atau
komunikasi kepada bawahan.
b. “Upward communication” atau
komunikasi kepada atasan.
c. “Horizontal communication” atau
komunikasi horizontal.
1. Komunikasi Ke Bawah
Komunikasi
ke bawah menunjukkan arus pesan yang mengalir dari para atasan tau para
pimpinan kepada bawahannya. Kebanyakan komunikasi ke bawah digunakan untuk menyampaikan
pesan-pesan yang berkenaan dengan tugas-tugas dan pemeliharaan. Pesan tersebut
biasanya berhubungan dengan pengarahan, tujuan, disiplin, perintah, pertanyaan,
dan kebijaksanaan umum. Menurut Lewis (1987 dalam Muhammad, 2009: 108)
komunikasi ke bawah adalah untuk menyampaikan tujuan, merubah sikap, membentuk
pendapat, mengurangi ketakutan dan kecurigaan yang timbul karena salah
informasi, mencegah kesalahpahaman karena kurang informasi dan mempersiapkan
anggota organisasi untuk menyesuaikan diri dengan perubahan.

Gambar 1. Struktur Organisasi Vertikal ke Atas dan ke
Bawah
Komunikasi
kepala biro kepada bawahannya yakni kepala bagian, kepala subag, kepala urusan,
dan staf, merupakan contoh dari komunikasi ke bawah (vertikal ke bawah).
2.
Komunikasi
Ke Atas
Yang
dimaksud dengan komunikasi ke atas adalah pesan yang mengalir dari bawahan
kepada atasan atau dari tingkat yang lebih rendah kepada tingkat yang lebih
tinggi. Semua karyawan dalam suatu organisasi kecuali yang berada pada
tingkatan yang paling atas mungkin berkomunikasi ke atas. Tujuan dari
komunikasi ini adalah untuk memberikan balikan, memberikan saran, dan
mengajukan pertanyaan. Komunikasi ini mempunyai efek pada penyempurnaan moral
dan sikap karyawan. Tipe pesan adalah integrasi dan pembaharuan.

Gambar 2. Struktur Organisasi dengan Komunikasi ke
Atas dan ke Bawah
Komunikasi
antara staf kepada atasannya, seperti kepala urusan, kepala subag, kepala
bagian, dan kepala biro merupakan contoh dari komunikasi ke atas (vertikal ke
atas).
3.
Komunikasi
Horizontal
Komunikasi
horizontal adalah pertukaran pesan di antara orang-orang yang sama tingkatan
otoritasnya di dalam organisasi. Pesan yang mengalir menurut fungsi dalam
organisasi diarahkan secara horizontal. Pesan ini biasanya berhubungan dengan tugas
– tugas atau tujuan kemanusiaan seperti koordinasi, pemecahan masalah,
penyelesaian konflik, dan saling memberikan informasi.

Gambar 3. Struktur Organisasi dengan Komunikasi
Horizontal
Komunikasi
antar kepala bagian, komunikasi antar kasubag, komunikasi antar staf merupakan
contoh dari komunikasi horizontal. Komunikasi tersebut disebut dengan
komunikasi horizontal dikarenakan pertukaran pesan terjadi di antara
orang-orang yang sama tingkatan otoritasnya di dalam organisasi.
4.
Komunikasi
Lintas-Saluran
Dalam
kebanyakan organisasi, muncul keinginan pegawai untuk berbagi informasi
melewati batas-batas fungsional dengan individu yang tidak menduduki posisi
atasan maupun bawahan mereka. Mereka melintasi jalur fungsional dan
berkomunikasi dengan orang-orang yang diawasi dan yang mengawasi tetapi bukan
atasan atau bawahan mereka. Mereka tidak memiliki otoritas lini untuk
mengarahkan orang-orang yang berkomunikasi dengan mereka dan terutama harus
mempromosikan gagasan-gagasan mereka. Namun, mereka memiliki mobilitas tinggi
dalam organisasi. Mereka dapat mengunjungi bagian lain atau meninggalkan kantor
mereka hanya untuk terlibat dalam komunikasi informal (Davis, 1967 dalam Pace,
2015: 197).
Spesialis
staf (staff specialist) biasanya
paling aktif dalam komunikasi lintas saluran karena biasanya tanggung jawab
mereka muncul di beberapa rantai otoritas perintah dan jaringan yang
berhubungan dengan jabatan. Komunikasi horizontal dan komunikasi lintas saluran
mencakup hubungan lateral yang penting bagi komunikasi organisasi yang
efektif. Dalam bagian ini, terutama
menyoroti komunikasi posisional, yang
meliputi aliran informasi antara orang-orang yang menduduki jabatan-jabatan
dalam organisasi. Ini menghasilkan suatu jaringan komunikasi pribadi atau
lebih. Komunikasi posisional biasanya diartikan sebagai komunikasi formal.

Gambar 3. Arah Komunikasi Organisasi
Dalam struktur tersebut ditunjukkan komunikasi lintas
saluran. Komunitas saluran terjadi dimana informasi diberikan melewati
batas-batas fungsional atau batas-batas unit kerja, dan diantara orang-orang
saling menjadi bawahan atau atasan.
5.
Komunikasi
Diagonal
Komunikasi
diagonal merupakan lingkup silang yang didasarkan pada struktur organisasi
seperti staf ke arah bawahan namun ada hubungan kerja, karena ada spesialisasi,
tanggung jawab, terhadap pelaksanaan pekerjaan tertentu, dan sebagainya
(Rumanti, 2002:94).

Gambar 4. Struktur Organisasi dengan Komunikasi
Diagonal
Komunikasi
antara kasub bagian dengan kepala bagian merupakan contoh dari komunikasi
diagonal dikarenakan komunikasi terjadi dalam lingkup silang yang didasarkan
pada struktur dan masih terdapat hubungan kerja.
B.
Jaringan
Komunikasi Informal
Bila
karyawan berkomunikasi dengan yang lainnya tanpa memperhatikan posisi mereka
dalam organisasi, maka pengarahan arus informasi bersifat pribadi. Informasi
ini mengalir dari atas ke bawah atau secara horizontal tanpa memperhatikan
hubungan posisi, kalaupun ada mungkin sedikit. Karena komunikasi informal ini
menyebabkan informasi pribadi muncul dari interaksi di antara orang-orang dan
mengalir ke seluruh organisasi tanpa dapat diperkirakan. Jaringan komunikasi
lebih dikenal dengan desas-desus/selentingan (grapevine) atau kabar angin. Informasi yang mengalir dalam jaringan
grapevine ini, kelihatannya berubah-ubah dan
tersembunyi. Dalam istilah komunikasi grapevine
dikatakan sebagai metode untuk menyampaikan rahasia dari orang ke orang,
yang tidak dapat diperoleh melalui jaringan komunikasi formal. Komunikasi
informal cenderung berisi laporan rahasia mengenai orang dan kejadian-kejadian
yang tidak mengalir secara resmi. Informasi yang diperoleh dari desas-desus
adalah yang berkenaan dengan apa yang didengar atau apa yang dikatakan orang
dan bukan apa yang diumumkan oleh yang berkuasa.
Walaupun
grapevine itu membawa informasi yang
informal tetapi ada manfaatnya bagi organisasi. Grapevine memberikan balikan kepada pimpinan mengenai sentimen
karyawan. Dengan adanya jaringan komunikasi informal karyawan dapat menyakurjan
ekspresi emosional dari pesan-pesan yang dapat mempercepat permusuhan dan rasa
marah bila ditekan. Grapevine dapat
membantu menerjemahkan pengarahan pimpinan dalam bahasa yang lebih mudah
dipahami oleh karyawan. Efek negatif grapevine
dapat dikontrol oleh pimpinan, dengan menjaga jaringan komunikasi formal
yang bersifat terbuka, jujur, teliti, dan sensitif terhadap komunikasi ke atas,
ke bawah, dan mendatar.
III.
Tinjauan
Teori Model Komunikasi
Muhammad (2009:5) menyatakan bahwa model komunikasi
merupakan gambaran yangs ederhana dari proses komunikasi yang memperlihatkan
kaitan antara satu komponen komunikasi dengan komponen lainnya. Penyajian model
dimasudkan untuk mempermudah memahami proses komunikasi dan melihat komponen
dasar yang perlu ada dalam suatu komunikasi. Model Komunikasi adalah gambaran
yang sederhana dari proses komunikasi yang memperlihatkan kaitan antara satu
komponen komunikasi dengan komponen lainnya (Muhammad,1992:5). Model adalah
kerangka kerja konseptual yang menggambarkan penerapan teori untuk kasus-kasus
tertentu. Sebuah model membantu kita mengorganisasikan data-data sehingga dapat tersusun kerangka konseptual
tentang apa yang akan diucapkan atau ditulis. Kerap kali model-model teoritis,
termasuk ilmu komunikasi, digunakan untuk mengekpresikan definisi komunikasi, bahwa komunikasi adalah
proses transmisi dan resepsi informasi antara manusia melalui aktivitas encoder yang dilakukan pengirim dan
decoder terhadap sinyal yang dilakukan oleh penerima. David Crystal dalam
bukunya A Dictionary of Linguistics Phonetics kerap memodelkan komunikasi
melalui definisi, komunikasi terjadi ketika informasi yang sama maksudnya
dipahami oleh pengirim dan penerima. Sedangkan Edmondson dan Burquest
mengatakan
bahwa
bahasa sebagai alat komunikasi berisi jenis-jenis kode yang dikomunikasikan
melalui suatu proses encoding suatu konsep yang akan disandi balik melalui
proses decoding (Liliweri,2011:78). Menurut Sereno dan Mortensen model
komunikasi merupakan deskripsi ideal mengenai apa yang dibutuhkan untuk
terjadinya komunikasi.
Model komunikasi mempresentasikan secara abstrak
ciri-ciri penting dan menghilangkan rincian komunikasi yang tidak perlu dalam
dunia nyata. Sedangkan B. Aubrey Fisher mengatakan, mengatakan model adalah
analogi yang mengabstraksikan dan memilih bagian dari keseluruhan, unsur,
sifat, atau komponen yang penting dari fenomena yang dijadikan model. Model
adalah gambaran informal untuk menjelaskan atau menerapkan teori, dengan kata
lain, model adalah teori yang lebih disederhanakan. Werner J. Severin dan James
W. Tankard Jr mengatakan model membantu merumuskan teori dan menyarankan
hubungan. Oleh karena hubungan antara model dengan teori begitu erat, model
sering dicampuradukka dengan teori. Oleh karena kita memilih unsur-unsur
tertentu yang kita masukkan dalam model,
suatu model mengimplikasikan penilaian atas relevansi, dan ini pada gilirannya
mengimplikasikan teori mengenai fenomena yang diteorikan. Model dapat berfungsi
sebagai basis bagi teori yang lebih kompleks, alat untuk menjelaskan teori dan menyarankan
cara-cara untuk memperbaiki konsep-konsep (Mulyana,2008:131).
IV.
Tinjauan
Teori Pendekatan Komunikasi Organisasi
Untuk melihat komunikasi
yang terjadi dalam suatu organisasi dpaat digunakan tiga pendekatan yaitu
pendekatan makro, pendekatan mikro, dan individual. (Muhammad,2009:75).
1.
Pendekatan
Makro
Dalam pendekatan makro,
organisasi dipandang sebagai suatu struktur global yng berinteraksi dengan
lingkungannya. Dalam berinteraksi ini organisasi melakukan aktivitas tertentu
seperti memproses informasi dari lingkungan, mengadakan identifikasi, melakukan
integrasi dan menetukan tujuan organisasi.
a.
Memproses
Informasi dan Lingkungan
Agar organisasi tetap
hidup organisasi perlu memproses informasi dalam hal ini maksudnya adalah
menyesuaikan apa yang terjadi pada linglungan dengan jalan mentransfer
informasi yang relevan dengan keadaan dalam organisasi, kemudian merumuskan
suatu respon yang tepat terhadap input informasi tersebut. Informasi ini
kemudian digunakan untuk melakukan identifikasi dan penetuan tujuan organisasi
b.
Identifikasi
Suatu organisasi
menggunakan informasi yang telah diproses dari lingkungan untuk mencapai
beberapa macam negosiasi, persetujuan dengan relasi-relasi yang potensial dari
langganannya. Proses penyesuaian diri ini dinamakan identifikasi.
c.
Integrasi
dengan Organisasi Lain
Setiap organisasi
dipengaruhi oleh aktivitas organisasi lain dalam lingkungannya. Organisasi
harus memonitor kondisi ini memnentukan apa pengaruh-pengaruh aktivitas ini
kepadanya.
d.
Penetuan
Tujuan
Informasi yang baik bagi
perusahaan ketika perusahaan sudah memproleh proses informasi dan lingkungan,
identifikasi, dan integrasi dengan organisasi lain. Tujuan dari organisasi
industry antara lain memproduksi suatu produksi dengan biaya minimum dan
menjualnya untuk mendapat keuntungan bagi organisasi. Untuk menentukan tujuan,
organisasi harus mengembangkan informasi kekuatan internal dan eksternal
organisasi. Kekuatan eksternal mencakup langganan, tersedianya bahan mentah,
status pengaturan menurut pemerintah, dan tingkah laku dari saingan. Informasi
ini kemudian digunakan untuk merumuskan tujuan yng dapat diharapkan dicapai
secara realistis oleh organisasi. Komunikasi sangat diperlukan karena
orang-orang yang terlibat dalam menentukan tujuan ini saling bertukar ide dan
informasi untuk merumuskan tujuan yang baik.
2.
Pendekatan
Mikro
Pendekatan mikro focus
kepada komunikasi dalam unit dan subunit pada suatu organisasi. Komunikasi yang
diperlukan dalam tingkat ini adalah komunikasi antar anggota kelompok,
komunikasi untuk pemberian orientasi dan latihan, komunikasi untuk melibatkan
anggota kelompok dalam tugas kelompok, komunikasi untuk menjaga iklim
organisasi, komunikasi dalam mensupervisi dan pengarahan pekerjaan, serta
komunikasi untuk mengetahui rasa kepuasan kerja dalam organisasi.
a.
Orientasi
dan Latihan
Orientasi dan latihan
diperlukan untuk melatih orang-orang pada suatu organisasi agar dapat melakukan
aktivitas pekerjaan tertentu. Untuk melakukan aktivitas ini dieprlukan
komunikasi. Orientasi adalah proses terus menerus yan menghendaki komunikasi
membawa orang lain melihat apa yang sedang berlangsung dalm suatu organisasi.
Tugas pemberian orientasi ini dapat diberikan oleh pimpinan unit-unit
organisasi maupun anggota unit lainnya.
b.
Keterlibatan
anggota
keterlibatan anggota
diperlukan untuk menjaga kelancaran tugas organisasi. Untuk mendorong
keterlibatan anggota diperlukan komunikasi dan merupakan tugas dari
pinpinan-pimpinan unit masing – masing.
c.
Penentuan
Iklim Organisasi
Iklim organisasi
ditentukan oleh factor tigkah laku pimpinan, tingkah laku teman sekerja, dan
tingkah laku dari organisasi. Tetapi pada umumnya iklim organisasi ditentukan
oleh tingkah laku komunikasi pimpinan kepada kelompoknya.
d.
Supervisi
dan Pengarahan
Supervisi dan pengarahan
diperlukan untuk mengawasi, mengontrol, dan mengarahkan kinerja sesuai dengan
sasaran tertentu. Semua kegiatan supervise dan pengarahan dilakukan dengan
komunikasi. Pihak yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan ini adalah
supervisor.
e.
Kepuasan
Kerja
Agar individu-individu
dalam organisasi dapat mendapatkan kepuasan kerja hendaknya setiap organisasi
mengembangkan kondisi kerja yang kondusif seperti terpenuhi informasi mengenai
pekerjaan yang terkait dan menggunakan komunikasi yang tepat sesuai dengan
kondisi yang sedang dihadapi.
3.
Pendekatan
Individual
Pendekatan individual
berpusat pada tingkah laku komunikasi individual dalam organisasi. Semua tugas
yang telah diuraikan dalam pendekatan makro dan pendekatan mikro diselesaikan
dengan komunikasi individual satu sama lain. Komunikasi individual mencakup beberapa
bentuk antara lain :
a.
Berbicara
pada Kelompok Kerja
Kerja kelompok adalah
pusat efektifnya kerja organisasi. Berbicara dengan kelompok kerja dapat
dilakukan oleh seorang anggota kelompok, seorang supervisor, atau anggota
kelompok lainnya.
b.
Menghadiri
dan Berinteraksi dalam Rapat-Rapat
Rapat adalah kehidupan
organisasi. Seorang anggota organisasi harus terampil dalm interaksi
rapat-rapat yang mencakup keterampilan memberikan informasi bila diperlukan,
menerima usulan, dan mengarahkan rapat.
c.
Menulis
Organisasi memerlukan
materi cetak dan tertulis. Materi ini didistribusikan di dalam dan di luar
organisasi. Di dalam organisasi diperlukan keterampilan mengonsep surat untuk
kepentingan organisasi. Mengonsep surat memerlukan keterampilan komunikasi tertentu.
d.
Berdebat
untuk Suatu Usulan
Di dalam organisasi keputusan penting
dibuat dalam rapat-rapat kecil dimana satu orang saling berdebat satu sama lain
sebelum memilih satu tindakan tertentu. Orang dalam organisasi harus membuat
suatu usulan atau program baru mengenai aktivitas yang akan dilakukan. Agar
usulan ini berhasil atau diterima orang memerlukan komunikasi untuk meyakinkan
dan membujuk orang lain menerima usulan atau programnya.
BAB III
PEMBAHASAN
A. Hasil
1. SEJARAH SINGKAT PT MIROTA KSM
Mirota muncul pada tahun 1950 an, berembrio
dari usaha kue kecil-kecilan kini berkembang menjadi berbagai jenis usaha yang
bersaing. Adalah Tini Yuniati Hendro Sutikno wanita kelahiran Yogyakarta 24
Juni 1918 sosok dibalik lahir dan berkembangnya Mirota. Mengawali usaha di
rumahnya FM. Noto 7 Yogyakarta Tini Yuniati beruntung memiliki teman seperti
Bp. Kasmat Bahuwinangun dan Bp. R. M. Soesalit yang merupakan putra dari Raden
Ajeng Kartini, dimana dari kedua temannya inilah Tini Yuniati bisa mendapat
bantuan alat-alat yang digunakannya untuk membuat roti.
Dalam perjalanan waktu disertai dengan kerja
keras dan laku prihatin yang sangat berat Tini Yuniati mengembangkan usahanya
di kawasan Malioboro (sekarang menjadi Ramai Dept. Store). Dalam perkembangan
inilah suami Tini Yuniati yakni Hendro Sutikno mencoba melebarkan sayap dengan
membangun suatu perusahaan baru di bidang industri susu yang kemudian diberi
nama PT. Mirota KSM.
PT Mirota KSM berdiri pada tanggal 15
November 1973. Dalam menjalankan usahanya ini Hendro Sutikno dan Tini Yuniati
dibantu oleh kelima anaknya yakni Iswanti, Siswanto, Ninik Wijayanti, Arianti,
serta Hamzah. Setelah Hendro Sutikno meninggal dunia di Tahun 1975 maka
usaha ini pun mulai dijalankan oleh putra-putrinya. Siswanto ditunjuk menjadi
Direktur Utama, sementara Tini Yuniati beserta keempat anaknya yang lain
menjadi Dewan Komisaris. Kini dalam perjalanannya PT. Mirota KSM di jalankan oleh
kelima bersaudara tersebut setelah Tini Yuniati meninggal dunia di Tahun 2004.
Profesionalitasme tinggi dalam bekerja
disertai dengan kejujuran adalah hal utama yang harus tercermin di PT. Mirota
KSM. Keinginan untuk selalu lebih baik dan lebih maju menjadi motivasi
tersendiri dari seluruh elemen pegawai dan juga pimpinan PT. Mirota KSM.
Menjaga stabilitas keamanan produk serta berbagai studi yang komperhensif slalu
dilakukan manakala PT. Mirota KSM hendak mengeluarkan suatu produk baru.
Jaminan kualitas pun selalu menjadi yang utama bagi PT. Mirota KSM.
Setiap langkah produksi mulai dari barang datang , hingga produk sampai ke
pasaran, dilakukan dibawah pengawasan mutu yang ketat. Hal ini semata-mata
dilakukan demi kemanan dan kenyamanan konsumen dalam mengkonsumsi segala macam
produk yang dihasilkan oleh PT. Mirota KSM.
Kini sebagai satu-satunya Perusahaan Industri
Susu di Indonesia yang keseluruhan modal dan sahamnya dimiliki oleh anak-anak
negeri sendiri, PT. Mirota KSM mempunyai beban berat dan tanggung jawab yang
besar dalam menjalani bisnis industri susu ini. Beban berat
manakala pelaku bisnis asing mulai menjamah Pelaku Industri Susu di Indonesia
yang menyebabkan persaingan akan semakin berat kedepannya, dan tanggung
jawab yang besar bagi PT. Mirota KSM untuk memberikan pengertian, semangat dan
kemauan yang keras serta sifat pantang menyerah kepada seluruh rakyat Indonesia
guna memberikan dasar dan tonggak di dunia bisnis bahwa anak negeripun bisa.
2. VISI
MISI PT MIROTA KSM
VISI PT MIROTA KSM
adalah :
1. Menjadi perusahaan produsen susu formula yang unggul di Indonesia.
2.Menjadi perusahaan yang bermanfaat bagi masyarakat.
MISI PT MIROTA KSM adalah :
1.Memproduksi dan memasarkan susu formula yang berkualitas, dengan harga yang terjangkau, halal dan aman dikonsumsi yang berorientasi pada kepuasan konsumen.
2.Mewujudkan sistem manajemen yang efektif dan efisien
3.Meningkatkan kesejahteraan karyawan dan pemegang saham, serta memberikan nilai tambah kepada konsumen.
4.Ikut menjaga dan memelihara kelestarian lingkungan hidup, dengan menerapkan sistem kerja yang berwawasan lingkungan.
5.Sebagai pelopor terdepan produk pangan fungsional yang peduli terhadap kesehatan masyarakat.
1. Menjadi perusahaan produsen susu formula yang unggul di Indonesia.
2.Menjadi perusahaan yang bermanfaat bagi masyarakat.
MISI PT MIROTA KSM adalah :
1.Memproduksi dan memasarkan susu formula yang berkualitas, dengan harga yang terjangkau, halal dan aman dikonsumsi yang berorientasi pada kepuasan konsumen.
2.Mewujudkan sistem manajemen yang efektif dan efisien
3.Meningkatkan kesejahteraan karyawan dan pemegang saham, serta memberikan nilai tambah kepada konsumen.
4.Ikut menjaga dan memelihara kelestarian lingkungan hidup, dengan menerapkan sistem kerja yang berwawasan lingkungan.
5.Sebagai pelopor terdepan produk pangan fungsional yang peduli terhadap kesehatan masyarakat.
PENJELASAN VISI PT MIROTA KSM
1.Menjadi perusahaan produsen susu formula yang unggul di Indonesia
a. Unggul, artinya lebih tinggi, lebih luhur, lebih pandai, lebih cakap, lebih besar, lebih kuat dibandingkan dengan yang lain.
b. Perusahaan produsen susu formula artinya perusahaan yang menghasilkan produk dengan bahan dasar susu yang diolah bersama dengan bahan tambahan dan bahan penolong berdasarkan standar tertentu.
c. PT Mirota KSM memiliki visi menjadi Perusahaan Penanam Modal Dalam Negri yang menghasilkan produk dengan bahan dasar susu, yang diolah bersama dengan bahan tambahan dan bahan penolong, yang memiliki nilai lebih tinggi dibandingkan dengan produk milik perusahaan lain yang sejenis di Indonesia.
2.Menjadi perusahaan yang bermanfaat bagi masyarakat
a. Bermanfaat bagi masyarakat maksudnya adalah PT Mirota KSM mampu memberikan kontribusi yang nyata bagi masyarakat sekitar dan masyarakat Indonesia pada umumnya, baik dalam bidang pemenuhan nutrisi dan kesehatan, kesejahteraan sosial, dan turut menjaga kelestarian lingkungan.
1.Menjadi perusahaan produsen susu formula yang unggul di Indonesia
a. Unggul, artinya lebih tinggi, lebih luhur, lebih pandai, lebih cakap, lebih besar, lebih kuat dibandingkan dengan yang lain.
b. Perusahaan produsen susu formula artinya perusahaan yang menghasilkan produk dengan bahan dasar susu yang diolah bersama dengan bahan tambahan dan bahan penolong berdasarkan standar tertentu.
c. PT Mirota KSM memiliki visi menjadi Perusahaan Penanam Modal Dalam Negri yang menghasilkan produk dengan bahan dasar susu, yang diolah bersama dengan bahan tambahan dan bahan penolong, yang memiliki nilai lebih tinggi dibandingkan dengan produk milik perusahaan lain yang sejenis di Indonesia.
2.Menjadi perusahaan yang bermanfaat bagi masyarakat
a. Bermanfaat bagi masyarakat maksudnya adalah PT Mirota KSM mampu memberikan kontribusi yang nyata bagi masyarakat sekitar dan masyarakat Indonesia pada umumnya, baik dalam bidang pemenuhan nutrisi dan kesehatan, kesejahteraan sosial, dan turut menjaga kelestarian lingkungan.
PENJELASAN MISI PT
MIROTA KSM
1.Memproduksi dan memasarkan susu formula yang berkualitas, dengan harga yang terjangkau, halal dan aman dikonsumsi yang berorientasi pada kepuasan konsumen.
a. Memproduksi dan memasarkan susu formula artinya menghasilkan produk, menetapkan harga, melakukan promosi dan mendistribusikan susu formula sesuai dengan aturan yang berlaku.
b. Berorientasi kepada kepuasan konsumen artinya mengarahkan diri kepada terciptanya konsumen yang mendapatkan produk yang memenuhi kebutuhannya, pada waktu yang tepat dengan harga yang memadai, sehingga menjadi konsumen yang loyal dengan tujuan menjadi kepanjangan tangan dari perusahaan bagi konsumen yang lain
c. Aman dikonsumsi artinya tidak berbahaya dan tidak menimbulkan efek yang merugikan bagi pemakainya.
d. Halal, artinya memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan oleh setiap agama, atau tidak haram untuk dikonsumsi
e. Harga yang terjangkau artinya harga jual dapat dipenuhi atau dibayar oleh konsumen.
f. Berkualitas, artinya mengandung kadar manfaat gizi yang tinggi, rasa dan aroma yang lezat, tampilan yang menarik, dan daya tahan yang memadai.
2.Mewujudkan sistem manajemen yang efektif dan efisien
a. Efektif artinya melakukan hal – hal yang benar.
b. Efisien artinya melakukan hal – hal dengan cara yang benar
c. Sistem manajemen artinya suatu kesatuan struktur dan proses dalam menerapkan metode, teori, teknik dan taktik untuk melakukan perencanaan, pengorganisasian, penunjukan pelaksana, pengaturan dan pelaksanaan, pengkoordinasian, pembiayaan dan pengontrolan program kegiatan.
3.Meningkatkan kesejahteraan karyawan dan pemegang saham, serta memberikan nilai tambah kepada konsumen.
a. Kesejahteraan artinya kemampuan memenuhi kebutuhan hidup, baik jasmani, mental maupun rohani.
b. Memberikan nilai tambah artinya memberikan manfaat lebih bagi konsumen baik itu secara fisik, yaitu bagi kesehatan dan pemenuhan nutrisi, dan juga manfaat secara psikis yaitu rasa aman dan nyaman dalam mengkonsumsi seluruh produk yang dihasilkan PT Mirota KSM.
4.Ikut menjaga dan memelihara kelestarian lingkungan hidup, dengan menerapkan sistem kerja yang berwawasan lingkungan.
a. Berwawasan lingkungan artinya memiliki cara pandang terhadap suatu kesatuan ruang beserta benda, daya dan keadaan, dan makhluk hidup. Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, lingkungan terdiri atas ideologi politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan dan keamanan, serta lingkungan fisik.
b. Sistem kerja artinya suatu kesatuan struktur dan proses dalam menerapkan metode, teori, teknik dan taktik untuk melaksanakan pekerjaan.
c. Kelestarian artinya keadaan tetap ada dan tidak berubah merosot baik secara kuantitatif maupun kualitatif.
5.Sebagai pelopor terdepan produk pangan fungsional yang peduli terhadap kesehatan masyarakat.
Produk pangan fungsional merupakan produk pangan yang didesain khusus dengan tujuan meningkatkan nilai gunanya demi kepentingan kesehatan, dengan menggunakan bahan – bahan yang berkualitas terbaik dan teruji.
1.Memproduksi dan memasarkan susu formula yang berkualitas, dengan harga yang terjangkau, halal dan aman dikonsumsi yang berorientasi pada kepuasan konsumen.
a. Memproduksi dan memasarkan susu formula artinya menghasilkan produk, menetapkan harga, melakukan promosi dan mendistribusikan susu formula sesuai dengan aturan yang berlaku.
b. Berorientasi kepada kepuasan konsumen artinya mengarahkan diri kepada terciptanya konsumen yang mendapatkan produk yang memenuhi kebutuhannya, pada waktu yang tepat dengan harga yang memadai, sehingga menjadi konsumen yang loyal dengan tujuan menjadi kepanjangan tangan dari perusahaan bagi konsumen yang lain
c. Aman dikonsumsi artinya tidak berbahaya dan tidak menimbulkan efek yang merugikan bagi pemakainya.
d. Halal, artinya memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan oleh setiap agama, atau tidak haram untuk dikonsumsi
e. Harga yang terjangkau artinya harga jual dapat dipenuhi atau dibayar oleh konsumen.
f. Berkualitas, artinya mengandung kadar manfaat gizi yang tinggi, rasa dan aroma yang lezat, tampilan yang menarik, dan daya tahan yang memadai.
2.Mewujudkan sistem manajemen yang efektif dan efisien
a. Efektif artinya melakukan hal – hal yang benar.
b. Efisien artinya melakukan hal – hal dengan cara yang benar
c. Sistem manajemen artinya suatu kesatuan struktur dan proses dalam menerapkan metode, teori, teknik dan taktik untuk melakukan perencanaan, pengorganisasian, penunjukan pelaksana, pengaturan dan pelaksanaan, pengkoordinasian, pembiayaan dan pengontrolan program kegiatan.
3.Meningkatkan kesejahteraan karyawan dan pemegang saham, serta memberikan nilai tambah kepada konsumen.
a. Kesejahteraan artinya kemampuan memenuhi kebutuhan hidup, baik jasmani, mental maupun rohani.
b. Memberikan nilai tambah artinya memberikan manfaat lebih bagi konsumen baik itu secara fisik, yaitu bagi kesehatan dan pemenuhan nutrisi, dan juga manfaat secara psikis yaitu rasa aman dan nyaman dalam mengkonsumsi seluruh produk yang dihasilkan PT Mirota KSM.
4.Ikut menjaga dan memelihara kelestarian lingkungan hidup, dengan menerapkan sistem kerja yang berwawasan lingkungan.
a. Berwawasan lingkungan artinya memiliki cara pandang terhadap suatu kesatuan ruang beserta benda, daya dan keadaan, dan makhluk hidup. Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, lingkungan terdiri atas ideologi politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan dan keamanan, serta lingkungan fisik.
b. Sistem kerja artinya suatu kesatuan struktur dan proses dalam menerapkan metode, teori, teknik dan taktik untuk melaksanakan pekerjaan.
c. Kelestarian artinya keadaan tetap ada dan tidak berubah merosot baik secara kuantitatif maupun kualitatif.
5.Sebagai pelopor terdepan produk pangan fungsional yang peduli terhadap kesehatan masyarakat.
Produk pangan fungsional merupakan produk pangan yang didesain khusus dengan tujuan meningkatkan nilai gunanya demi kepentingan kesehatan, dengan menggunakan bahan – bahan yang berkualitas terbaik dan teruji.
3.
FALSAFAH PT MIROTA
KSM
FALSAFAH
PT MIROTA KSM
Merupakan suatu keluarga besar
yang berusaha meningkatkan taraf hidup
melalui cara kerja yang professional,
trampil, berdedikasi tinggi, dilandasi kejujuran
sehingga dapat menghasilkan produk – produk
yang bermutu tinggi, inovatif, aman dikonsumsi
dan bermanfaat bagi masyarakat.
Merupakan suatu keluarga besar
yang berusaha meningkatkan taraf hidup
melalui cara kerja yang professional,
trampil, berdedikasi tinggi, dilandasi kejujuran
sehingga dapat menghasilkan produk – produk
yang bermutu tinggi, inovatif, aman dikonsumsi
dan bermanfaat bagi masyarakat.
PT Mirota KSM
Selalu berusaha untuk memperbaiki diri
kearah yang lebih baik di segala bidang,
agar dapat mengikuti
perubahan zaman dan memenuhi
kebutuhan masyarakat di bidang pangan
serta peduli terhadap lingkungan.
Selalu berusaha untuk memperbaiki diri
kearah yang lebih baik di segala bidang,
agar dapat mengikuti
perubahan zaman dan memenuhi
kebutuhan masyarakat di bidang pangan
serta peduli terhadap lingkungan.
PROFESSIONAL SERVICE
PT MIROTA KSM :
Pengiriman
tepat waktu dan pelayanan purna jual yang profesional sangat penting untuk
memberikan layanan lebih bagi seluruh pelanggan. PT Mirota KSM senantiasa
menempatkan para pelanggan sebagai prioritas utama.
4. LAMBANG
PERUSAHAAN DAN LOKASI PERUSAHAAN

Mirota
Head Office :
PT Mirota KSM
Jalan Raya Yogya-Solo km 9,
Sambilegi, Maguwoharjo, Depok, Sleman, Yogyakarta,
Indonesia - 55282
Phone : 62 274 488378, 488519
Fax : 62 274 489479
Jalan Raya Yogya-Solo km 9,
Sambilegi, Maguwoharjo, Depok, Sleman, Yogyakarta,
Indonesia - 55282
Phone : 62 274 488378, 488519
Fax : 62 274 489479
Branch Office :
Jl. Taman Tekno BSD - BLOK E I / 30
Cristal, Setu
Tangerang - Banten
Indonesia
Phone : 62 21 75881937
Cristal, Setu
Tangerang - Banten
Indonesia
Phone : 62 21 75881937
Email: lactona[at]mirota.co.id
5. PENJAMINAN PRODUK PT MIROTA KSM
Quality Assurance PT. Mirota KSM
RESEARCH AND DEVELOPMENT
PT MIROTA KSM selalu melakukan inovasi dan
riset untuk terus menjawab tantangan akan pemenuhan kebutuhan nutrisi
masayarakat dengan terus mengembangkan produk – produknya. Didukung dengan
Laboratium Research and Development, Laboratorium Kimia, Laboratorium Fisika
dan Laboratorium Mikrobiologi. Riset dan inovasi produk merupakan komitmen kami
untuk terus dapat menyediakan dan berkontribusi nyata dalam pemenuhan gizi
masyarakat Indonesia.
QUALITY ASSURANCE
PT MIROTA KSM menerapkan system penjaminanan
mutu yang sangat ketat disetiap titik baik pre Market ataupun post market.Mutu
merupakan parameter utama dan dipastikan kualitasnya mulai dari kualitas
stnadar bahan yang digunakan, baik diawal penyimpanan, dan proses produksinya
harus lolos quality Control melalui berbagai macam uji Kimia, Fisika dan
Mikrobiologi.
Selama proses pengolahan juga dilakukan In
Process Control melitupi uji : kimia fisik dan mikrobiologi. PT
MIROTA KSM menerapkan standar sanitasi dan hygiene tinggi di setiap rantai
proses produksinya. Hingga proses pengemasan uji terus dilakukan dengan
menerapkan standar mutu yang sangat ketat dan harus lolos Quality Control
sebelum produk didistribusikan.
Untuk memenuhi dan menjamin kesehatan
konsumen maka PT Mirota KSM selalu mengutamakan kualitas produk –
produknya dengan menerapakan standar mutu yang tinggi dan
menggunakan bahan baku dengan kualitas terbaik.
Standar
mutu yang tinggi dan cara pengolahan pangan yang baik yang berpedoman pada
prinsip HACCP (Hazard Analytical and Critical Control Point) dan Codex
Alimentarius Commisions (CAC) merupakan komitmen PT MIrota KSM untuk menjamin
mutu setiap produknya.
6. PENGEMBANGAN
WILAYAH PRODUKSI PT MIROTA KSM
Menurut penelitian
yang kami lakukan faktor yang mendukung tercapainya perusahaan yang maju adalah
lahan yang luas, lokasi strategis dan infrastrukturnya yang bagus meliputi (a)tersedianya
sarana telekomunikasi dan listrik(b)sarana jalan yang baik (aspal) yang
potensial (c)tersedianya tenaga kerja setempat (tenaga kerja murah)
Pt Mirota KSM adalah
perusahaan yang mempunyai karyawan kurang lebih sekitar 2000 tenaga kerja dan bertempat
di Sambilegi Yogyakarta. Mereka memilih mendirikannya perusahaan di Sambilegi
karena selain tempatnya cukup luas daerahnya juga strategis. Keunggulan dari
perusahaan ini adalah mereka mempunyai teknologi yang cepat dan lebih unggul
dari perusahaan lain, sehingga mampu meninggakatkan kapasitas produksi yang
cepat dan mampu bersaing. Wilayah pemasaran PT Mirota KSM tidak terbatas di
Pulau Jawa saja melainkan mereka mengembangkan sayapnya ke Pulau Sumatera
(khususnya di daerah Lampung dan Palembang), Madura,Bali dan NTB . Selain di
Pulau-pulau yang kami sebutkan tadi PT Mirota KSM mulai merintis dan
mengembangkan preusahaanya di Pulau Sulawesi dan Kalimantan.
7.
STRUKTUR ORGANISASI
PT MIROTA KSM
Struktur organisasi PT. Mirota KSM tidak dapat di peroleh dikarenakan
perusahaan sedang mengalami masa transisi dengan struktur yang baru sesuai
dengan standar ISO 22000. Struktur Organisasi selama ini sebelum
melaksanakan standar ISO 22000 menggunakan Tall Hierarchy dan Limitatif (
Tinggi berlapis dan terkotak-kotak). Namun saat ini, setelah menggunakan ISO
22000, komunikasi yang digunakan menggunakan open communicative management (memungkinkan
komunikasi lintas bagian dan komunikasi atas bawah yang tidak perlu bersusun).
Perusahaan saat ini memperkaya mindset untuk
membangun iklim organisasi yang baik dengan organizational smart dan
organizational health.
8.
PENGHARGAAN PT MIROTA KSM
Selain itu PT Mirota KSM sebagai industry
penghasil susu juga sangat peduli terhadap kelestarian lingkungan. Sebagai
wujud nyata tanggung jawab PT Mirota KSM dalam pelestarian lingkungan hidup
adalah dengan menerapkan sistem pengolahan limbah terpadu secara
biologis.Beberapa penghargaan telah didapat oleh PT Mirota KSM dalam bidang
lingkungan hidup diantaranya adalah :
1.
Sahwali
Award Tahun 1991
- Penghargaan
dari Pemerintah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dalam Program Water
Waste Minimum Tahun 2010.
- Penghargaan
dari Pemerintah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dalam Program Water
Waste Minimum Tahun 2011.
- Piagam
penghargaan sebagai perusahaan terbaik Pembina Tenaga Kerja Wanita pada
tanggal 15 April 1990
- Piagam
Penghargaan sebagai Perusahaan Berwawasan Lingkungan ( SAHWALI Award ) tingkat Nasional pada tanggal 15
Novembver 1991
- Trophy
Penghargaan sebagai Pembina Industri Kecil ( Tropy UPAKARTI ) pada tanggal
30 Desember 1993
- Trophy
Penghargaan sebagai perusahaan yang sehat ( Trophy ADI KARYA NUGRAHA )
pada tanggal 19 Agustus 1997
- Trophy
Penghargaan sebagai perusahaan terbaik Pembina tenaga kerja Wanita pada
tanggal 30 Desember 2010
- Trophy
Penghargaan Sebagai perusahaan yang Sehat ( Trophy ADHI KARYA NUGRAHA )
pada tanggal 18 Agustus 1998
- Penghargaan
propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dalam Program Water Waste Minimum
tahun 2010 dan 2011
- Penghargaan
dari Direktorat Jendral Pajak Propinsi DIY sebagai Perusahaan pembayar
Pajak terbesar ke 3 di DIY dan Perusahaan Tertib Pajak
pada Februari 2013.
9. PRODUKSI
PT MIROTA KSM DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
Produk
PT Mirota KSM

PENGEMBANGAN
SDM
Untuk menunjang kualitas SDM, PT. MIROTA KSM selalu memberi
progam pelatihan maupun training pada karyawan baik diluar perusahaan maupun
didalam perusahaan. Selain adanya pelatihan untuk meningkatkan kualitas SDM
yang ada di MIROTA KSM tujuan
diadakannya progam pelatihan tersebut salah satunya dapat menciptakan keselarasan, kekompakan dan
keseimbangan pada sistem kerja yang ada di MIROTA KSM. Pelatihan atau Training
yang diselenggarakan oleh PT Mirota KSm tidak hanya ditangani oleh bagian pengembangan
SDM namun juga oleh bagian lain yang terkait guna meningkatkan kompentensi dan
skil dari para karyawan. Beberapa Pelatihan yang telah diselenggarakan di PT
Mirota KSM meliputi tersebut seperti :
1.Pelatihan
SANITASI HYGIENE
Sebagai salah satu Perusahaan yang bergerak
dibidang pangan, maka Perusahaan sangat menerapakan sistem sanitasi hygine yang
sangat tinggi. Komitmen dari Pimpinan perusahaan dalam menghasilkan produk yang
berkualitas bagi masyarakat tidak lepas dari peran serta dari SDM yang terlibat
langsung dalam proses pengolahan pangan tersebut. Oleh karena pengetahuan dan
penerapan standar sanitasi hygiene sangat diperlukan oleh seluruh karyawan baik
yang terlibat langsung dengan proses produksi ataupun yang tidak terlibat
langsung dengan proses produksi. Pelatihan Sanitasi hygiene bagi karyawan
dimaksutkan untuk menambah pengetahuan kemampuan SDM dalam penerapan standar
sanitasi hygiene Perusahaan. Pelatihan ini diselenggarakan oleh bagian HRD
dengan melibatkan bagian Quality Assurance
2.Pelatihan
ISO 22000
Pelatihan ISO 22000 mengenai standar kemanan
pangan internasional. Training ini diselenggrakan untuk memberikan pengetahuan,
pemahaman dan ketrampilan bagi SDM dalam penerapan ISO 22000 sebagai sistem
standar kemanan pangan internasional. Pelatihan yang dilakukan oleh profesional
trainer dari PT Neville Clarke Indonesia.
3.Pelatihan
PRODUCT KNOWLEDGE
Pelatihan Product Knowledge diberikan secara
berkala terutama kepada karyawan di divisi marketing. Pemberian pelatihan ini
untuk menambah skill dan juga pengetahuan dari karyawan terkait produk – produk
yang baru yang diproduksi di PT mirota KSM
4.Training Pengembangan SDM
Untuk meningkatkan performa dan produktivitas kerja karyawan secara berkala
PT Mirota KSM menyelenggarakan training motivasi kerja yang diisi oleh para
expert dibidang pengembangan SDM salah satunya adalah Profesor Djamaludin Ancok
yang merupakan Guru Besar Universitas Gajah Mada.
5.Pelatihan
IT dan Telemarketing
Pelatihan Informasi dan teknologi dimaksudkan
untuk menambah skill dan kompetensi dari karyawan terhadap perkembangan dunia
informasi teknologi.
A. Pembahasan
1.
Komunikasi
Internal dalam PT Mirota KSM
Komunikasi
organisasi yang terjadi dalam suatu organisasi, dapat
bersifat formal dan juga informal, dan berlangsung dalam jaringan yang lebih besar
daripada komunikasi kelompok. Komunikasi formal adalah komunikasi menurut
struktur organisasi yaitu komunikasi kebawah, komuikasi keatas dan komunitas
horizontal. Sedangkan komunikasi informal tidak bergantung pada struktur
organisasi, seperti komunikasi antar sejawat, selentingan dan gossip. (Mulyana
Deddy, 2010). Lalu dalam
prakteknya PT Mirota KSM juga menggunakan komunikasi formal dan informal.
Dalam
melakukan komunikasi antara atasan dan bawahan atau dengan karyawan setingkat,
sebuah organisasi memerlukan suatu pendekatan yang tepat dalam
berkomunikasi. Pendekatan dalam
komunikasi organisasi (Muhamad Arni, 2009) terdiri dari 3 pendekatan yakni;
pendekatan makro, mikro dan Individual. PT Mirota KSM menggunakan jenis pendekatan Mikro dan Individual.
Pendekatan mikro yang digunakan PT Mirota KSM terdiri dari:
a. Orientasi dan pelatihan
Orientasi
dan latihan diperlukan untuk melatih orang-orang pada suatu organisasi agar
dapat melakukan aktivitas pekerjaan tertentu. Untuk melakukan aktivitas ini
dieprlukan komunikasi. Orientasi adalah proses terus menerus yan menghendaki
komunikasi membawa orang lain melihat apa yang sedang berlangsung dalm suatu
organisasi. Tugas pemberian orientasi ini dapat diberikan oleh pimpinan
unit-unit organisasi maupun anggota unit lainnya. Pelatihan dan orientasi
dilakukan oleh PT Mirota KSM terutama bagian Human Resource and Development dalam bentuk sosialisasi, training
atau pelatihan-pelatihan yang mendukung proses kinerja produksi, konseling, dan
rekreasi.
b. Keterlibatan anggota
Keterlibatan
anggota diperlukan untuk menjaga kelancaran tugas organisasi. Untuk mendorong
keterlibatan anggota diperlukan komunikasi dan merupakan tugas dari pinpinan-pimpinan
unit masing – masing. Keterlibatan pegawai dan pimpinan PT Mirota KSM dalam
rapat rutin serta pertemuan-pertemuan khusus diharapakan dengan tujuan
mendapatkan kritik, saran, dan perbakan untuk membangun iklim komunikasi yang
baik sehingga kepuasan kerja dan tujuan organisasi tercapai.
c. Supervisi dan Pengarahan
Supervisi dan pengarahan diperlukan
untuk mengawasi, mengontrol, dan mengarahkan kinerja sesuai dengan sasaran tertentu.
Semua kegiatan supervisi dan pengarahan dilakukan dengan komunikasi. Pihak yang
bertanggung jawab dalam pelaksanaan ini adalah supervisor. PT Mirota KSM
menggunakan pengembangan Sumber Daya Manusia seperti pelatihan sanitasi
hygiene, dalam pengembangan produk menggunakan professional sevice, serta
pelatihan ISO 22000 bagi seluruh karyawan agar karyawan menjadi terarah dalam
proses keberlangsungan produksi PT Mirota KSM.
d. Kepuasan kerja
Agar
individu-individu dalam organisasi dapat mendapatkan kepuasan kerja hendaknya
setiap organisasi mengembangkan kondisi kerja yang kondusif seperti terpenuhi
informasi mengenai pekerjaan yang terkait dan menggunakan komunikasi yang tepat
sesuai dengan kondisi yang sedang dihadapi. PT
Mirota KSM mengembangkan kepuasan kerja berdasarkan corporate culture perusahaan yang menggap seluruh individu dalam
organisasi adalah keluarga besar dan menungkinkan komunikasi dua arah sehingga
tercipta komunikasi yang efektif dan menghindari distoris atau kesalahpahaman.
Sedangkan dalam pendekatan individual, PT Mirota KSM
melakukan:
a. Berbicara pada kelompok kerja
Kerja
kelompok adalah pusat efektifnya kerja organisasi. Berbicara dengan kelompok
kerja dapat dilakukan oleh seorang anggota kelompok, seorang supervisor, atau
anggota kelompok lainnya.
b. Menghadiri dan berinteraksi dalam rapat-rapat
Rapat
adalah kehidupan organisasi. Seorang anggota organisasi harus terampil dalm
interaksi rapat-rapat yang mencakup keterampilan memberikan informasi bila
diperlukan, menerima usulan, dan mengarahkan rapat. Seluruh pegawai dan
pimpinan PT Mirota KSM dituntut untuk aktif dan terbuka saat menghadiri rapat
agar tercipta informasi yang diperlukan dan dipergunakan untuk pembenahan
kinerja dan pengembangan iklim organisasi ke depannya.
c. Menulis
Organisasi
memerlukan materi cetak dan tertulis. Materi ini didistribusikan di dalam dan
di luar organisasi. Di dalam organisasi diperlukan keterampilan mengonsep surat
untuk kepentingan organisasi. Mengonsep surat memerlukan keterampilan
komunikasi tertentu.PT Mirota KSM mengefektifkan bagian tata usaha untuk
mengefektifkan bagian penulisan ini agar materi baik cetak an tertulis dapat
berjalan dengan efektif. Pinpinan bagian tata usaha juga berhubungan dengan
bagian lain dalam pnditribusian surat yakni berkoordinasi dengan humas dan
kepala/manajer bagian.
d. Berdebat untuk suatu alasan
Di
dalam organisasi keputusan penting dibuat dalam rapat-rapat kecil dimana satu
orang saling berdebat satu sama lain sebelum memilih satu tindakan tertentu.
Orang dalam organisasi harus membuat suatu usulan atau program baru mengenai
aktivitas yang akan dilakukan. Agar usulan ini berhasil atau diterima orang
memerlukan komunikasi untuk meyakinkan dan membujuk orang lain menerima usulan
atau programnya. PT Mirota KSM mengadakan rapat rutin apabila ingin
merencanakan program dan rencana baru terdiri dari rapat antar atasan maupun
rapat antara atasan dan pegawai di PT Mirota KSM. PT Mirota KSM juga rutin
melaksanakan sosialisasi kepada pegawai agar kinerja tercapai sesuai degan
tujuan yang ditentukan
Dalam
PT Mirota KSM terdapat suatu coorporate culture yakni menganggap semua manusia didalam organisasi adalah
sebuah keluarga besar sehingga terjadi kedekatan antara yang satu dengan yang lain. Dari coorporate culture tersebut terdapat komunikasi dua arah sehingga menghindari
kekeliruan. Dalam PT Mirota KSM juga dikembangkan prinsip rendah hati dan juga memperbaharui diri.
Dalam
peningkatan prestasi karyawan digunakan prinsip the right man on the right place. Jadi, hanya orang-orang yang berkompeten yang
dapat menduduki atau naik ke jabatan
tertentu yang lebih tinggi dari jabatan sebelumnya. Kekuatan dari komunikasi
PT. Mirota KSM adalah mampu mencari jalur komunikasi paling
efektif (individual, kelompok
kecil dan media massa) sehingga peluang – peluang komunikasi dapat dilaksanakan lebih cepat antar bagian.
Iklim komunikasi dan organisasi merupakan hal
yang perlu menjadi perhatian seorang
pimpinan organisasi karena faktor tersebut banyak sedikitnya ikut mempengaruhi kepada tingkah laku karyawan. Iklim yang
cenderung lebih positif akan mendorong produktifitas
organisasi (Campbell 1970 dalam Muhammad, 2009: 85). Iklim komunikasi yang penuh persaudaraan mendorong para
anggota organisasi berkomunikasi secara terbuka,
rileks, dan ramah tamah dengan anggota yang lain. Iklim organisasi yang positif
juga dilakukan oleh PT Mirota
KSM. Dalam PT Mirota KSM terdapat coorporate culture yakni menganggap semua manusia
didalam organisasi adalah sebuah keluarga besar sehingga terjadi kedekatan antara yang satu dengan yang
lain.
Dengan adanya corporate culture tersebut dapat terbangun iklim
organisasi yang baik dalam organisasi PT Mirota KSM.
2.
Komunikasi
eksternal PT Mirota KSM
Strategi perusahaan dalam menjalankan bisnisnya dipergunakan below the
line strategy. Dari strategi tersebut, PT Mirota KSM terhindar dari merger atau akuisisi dari perusahaan asing atau perusahaan pihak
lain.
Hal tersebut dapat dilihat pada Mirota
KSM itu sendiri masih berdiri hingga saat ini sebagai perusahaan susu swasta
nasional satu – satunya di Indonesia.
Dalam usaha penjualan produk,
PT. Mirota KSM tidak lepas dari kegiatan pelaksanaan strategi promosi. Strategi
promosi menggunakan below the line strategy.
Promosi dijadikan sarana bagi PT Mirota KSM untuk membantu tercapainya
tujuan perusahaan yaitu meningkatkan penjualan. Bauran promosi yang dilakukan
oleh PT. Mirota KSM terdiri dari periklanan, promosi penjualan, penjualan tatap
muka, dan publisitas.
Periklanan dilakukan melalui sarana iklan yakni internet
seperti facebook, twitter, instagram maupun website resmi PT. Mirota KSM.
Promosi penjualan PT. Mirota KSM berupa promo, kupon, hadiah, pameran, hiburan,
dan demonstrasi. Publisitas PT Mirota
KSM dilakukan dengan cara mensponsori event-event khusus yang
diselenggarakan oleh PT Mirota KSM dalam
beberapa kegiatan masyarakat. Iklan juga dilakukan melalui sarana brosur
dan iklan dalam surat kabar.
Dalam personal selling, PT Mirota KSM menggunakan
tenaga penjual dari karyawan karyawan PT Mirota KSM dengan dibekali dengan
pengetahuan mendalam tentang produk-produk PT Mirota KSM. Tena tersebut sering
disebut dengan SPG (Sales Promotion Girl).
3.
Hambatan
Komunikasi PT Mirota KSM
Dalam berkomunikasi, setiap individu
ataupun kelompok dalam organisasi memiliki masalah yang dapat menghambat proses
berjalannya komunikasi itu sendiri. Sama halnya dengan PT Mirota KSM yang juga
memiliki hambatan yang membuat proses komunikasi menjadi kurang efektif dan
efesien. Hambatan komunikasi dalan
organisasi (internal) di PT MIROTA KSM adalah kurang siapnya angkatan lama
dalam hal penguasaan IT. Adanya lag/gap/ ketimpangan angkatan lama dan
baru dalam penguasaan IT dikarenakan pola pikir yang berbeda antara kalangan
tua dan kalangan muda serta rasa keinginan untuk memperbaiki diri dan lebih
update tentang IT yang rendah. Sebagai contohnya banyak kalangan tua yang belum
dapat mengoperasikan e-banking dan menggunakan media sosial untung
menunjang komunikasi yang efisien antar karyawan. Sedangkan hambatan
dari komunikasi ekternal adalah perusahaan belum menggunakan media promosi
besar sehingga produk yang dihasilkan kurang diketahui oleh masyarakat.
BAB IV
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Komunikasi organisasi yang terjadi dalam suatu organisasi, dapat
bersifat formal dan juga informal, dan
berlangsung dalam jaringan yang lebih besar daripada komunikasi kelompok. Lalu
dalam prakteknya PT Mirota KSM juga menggunakan komunikasi formal dan informal.
Sedangkan dalam pendekatan individual, PT Mirota KSM melakukan: berbicara pada
kelompok kerja, menghadiri dan berinteraksi dalam rapat-rapat, menulis,
berdebat untuk suatu alasan. Dalam PT Mirota KSM terdapat suatu coorporate
culture yakni menganggap semua manusia didalam organisasi adalah sebuah
keluarga besar sehingga terjadi kedekatan antara yang satu dengan yang lain. Dengan adanya corporate
culture tersebut dapat terbangun iklim organisasi yang baik dalam organisasi PT
MirotaKSM. Strategi perusahaan dalam
menjalankan bisnisnya dipergunakan below the line strategy. Hambatan komunikasi
dalan organisasi (internal) di PT MIROTA KSM adalah kurang siapnya angkatan
lama dalam hal penguasaan IT.
B.
Saran
Dalam
mengatasi permasalahan yang terjadi dalam PT Mirota KSM, kami sebagai penulis
memiliki beberapa rekomendasi yang dapat diterapkan yaitu untuk komunikasi eksternal, kami merekomendasikan PT
Mirota KSM untuk lebih memanfaatkan media sosial yang ada agar komunikasi eksternal yang terjalin oleh pihak di luar
perusahaan dapat berjalan secara lebih efektif dan lebih lancar. Sedangkan
untuk komunikasi internal kami memeberi rekomendasi untuk memberikan pelatihan
berkala kepada kalangan tua yang belum mahir dalam menguasai IT agar komunikasi
dapat berjalan lebih lancar.
DAFTAR
PUSTAKA
1. Cangara,
Hafied. 1998. Pengantar Ilmu komunikasi. Jakarta: Raja Grafindo Persada
2. Liliweri,Alo.
2011. Komunikasi Serba ada Serba Makna.
Jakarta: Prenada Media Group.
3.
Muhammad, Arni. 2005. Komunikasi Organisasi. Jakarta : Bumi
Aksara.
4.
Muhammad, Arni. 2009. Komunikasi Organisasi. Jakarta : Bumi
Aksara.
5.
Mulyana, Deddy. 2008. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung
: PT Remaja Rosdakarya.
6.
Mulyana, Deddy. 2010. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung
: PT Remaja Rosdakarya.
7.
Pace, Wayne dan Don F.Faules. 2013. Komunikasi Organisasi Strategi Meningkatkan
Kinerja Perusahaan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
8. Uchjana,
Onong dan Effendy. 1992. Humas Suatu Studi Komunikologis PT.Remaja Rosda, Bandung.
Do you realize there is a 12 word phrase you can say to your partner... that will trigger deep feelings of love and instinctual attractiveness to you buried within his heart?
BalasHapusBecause deep inside these 12 words is a "secret signal" that fuels a man's instinct to love, please and guard you with his entire heart...
12 Words Who Fuel A Man's Desire Instinct
This instinct is so built-in to a man's brain that it will make him work better than before to love and admire you.
As a matter of fact, triggering this influential instinct is absolutely essential to having the best ever relationship with your man that the second you send your man one of these "Secret Signals"...
...You will instantly notice him open his heart and mind for you in such a way he's never experienced before and he'll see you as the only woman in the galaxy who has ever truly tempted him.